FISIKA TEKNIK
DASAR

Oleh :
Angger Gufita
12508134033
TEKNIK
MESIN
FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
2014
A. Besaran Fisika dan
Satuan
1. Pengertian Besaran Fisika, Besaran Pokok,
dan Besaran Turunan
Di dalam pembicaraan kita sehari-hari yang dimaksud dengan berat
badan adalah massa, sedangkan dalam fisika pengertian berat dan
massa berbeda. Berat badan dapat kita tentukan dengan menggunakan
alat timbangan berat badan. Misalnya, setelah ditimbang berat
badanmu 50 kg atau dalam fisika bermassa 50 kg. Tinggi atau panjang
dan massa adalah sesuatu yang dapat kita ukur dan dapat kita
nyatakan dengan angka dan satuan. Panjang dan massa merupakan
besaran fisika. Jadi, besaran fisika adalah ukuran fisis suatu benda
yang dinyatakan secara kuantitas.
Besaran fisika dikelompokkan menjadi dua, yaitu besaran pokok dan
besaran turunan. Besaran pokok adalah besaran yang sudah ditetapkan
terlebih dahulu. Adapun, besaran turunan merupakan besaran yang dijabarkan
dari besaran-besaran pokok.
Sistem satuan besaran fisika pada prinsipnya bersifat standar atau
baku, yaitu bersifat tetap, berlaku universal, dan mudah digunakan setiap
saat dengan tepat. Sistem satuan standar ditetapkan pada tahun 1960
melalui pertemuan para ilmuwan di Sevres, Paris. Sistem satuan yang
digunakan dalam dunia pendidikan dan pengetahuan dinamakan sistem metrik,
yang dikelompokkan menjadi sistem metrik besar atau MKS (Meter Kilogram
Second) yang disebut sistem internasional atau disingkat SI dan sistem
metrik kecil atau CGS (Centimeter Gram Second).
Besaran pokok
dan besaran turunan beserta dengan satuannya dapat dilihat dalam Tabel.
Tabel Satuan Besaran Pokok dalam
Sistem Metrik
Tabel contoh
Tabel contoh
N0
|
Besaran Pokok
|
Satuan SI/MKKS
|
Singkatan
|
Satuan Sistem CGS
|
Singkatan
|
1
|
Panjang
|
meter
|
m
|
centimeter
|
cm
|
2
|
Massa
|
kilogram
|
kg
|
gram
|
g
|
3
|
Waktu
|
detik
|
s
|
detik
|
s
|
4
|
Suhu
|
kelvin
|
K
|
Kelvin
|
k
|
5
|
Kuat arus listrik
|
ampere
|
A
|
stat ampere
|
statA
|
6
|
Intensitas cahaya
|
candela
|
Cd
|
candela
|
Cd
|
7
|
Jumlah zat
|
kilo mol
|
kmol
|
mol
|
mol
|
Selain
tujuh besaran pokok di atas, terdapat dua besaran pokok tambahan, yaitu sudut
bidang datar dengan satuan radian (rad) dan sudut ruang dengan satuan steradian
(sr).
Tabel
Beberapa Besaran Turunan beserta Satuannya
N0
|
Besaran Turunan
|
Penjabaran dari Besaran Pokok
|
Satuan dalam MKKS
|
1
|
Luas
|
Panjang × Lebar
|
m2
|
2
|
Volume
|
Panjang × Lebar × Tinggi
|
m3
|
3
|
Massa Jenis
|
Massa : Volume
|
kg/m3
|
4
|
Kecepatan
|
Perpindahan : Waktu
|
m/s
|
5
|
Percepatan
|
Kecepatan : Waktu
|
m/s2
|
6
|
Gaya
|
Massa × Percepatan
|
newton (N) = kg.m/s2
|
7
|
Usaha
|
Gaya × Perpindahan
|
joule (J) = kg.m2/s2
|
8
|
Daya
|
Usaha : Waktu
|
watt (W) = kg.m2/s3
|
9
|
Tekanan
|
Gaya : Luas
|
pascal (Pa) = N/m2
|
10
|
Momentum
|
Massa × Kecepatan
|
kg.m/s
|
Satuan Sistem Internasional (SI) digunakan di seluruh negara
dan berguna untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan perdagangan antarnegara.
Kamu dapat membayangkan betapa kacaunya perdagangan apabila tidak ada satuan
standar, misalnya satu kilogram dan satu meter kubik.
a. Satuan
Internasional untuk Panjang
Hasil pengukuran besaran panjang biasanya dinyatakan dalam satuan meter,
centimeter, milimeter, atau kilometer. Satuan besaran panjang dalam SI adalah
meter. Pada mulanya satu meter ditetapkan sama dengan panjang sepersepuluh juta
(1/10000000) dari jarak kutub utara ke khatulistiwa melalui Paris. Kemudian
dibuatlah batang meter standar dari campuran Platina-Iridium. Satu meter
didefinisikan sebagai jarak dua goresan pada batang ketika bersuhu 0ºC. Meter
standar ini disimpan di International Bureau of Weights and Measure di Sevres,
dekat Paris.
Batang meter standar dapat berubah dan rusak karena dipengaruhi suhu,
serta menimbulkan kesulitan dalam menentukan ketelitian pengukuran. Oleh karena
itu, pada tahun 1960 definisi satu meter diubah. Satu meter didefinisikan
sebagai jarak 1650763,72 kali panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan
oleh atom gas krypton-86 dalam ruang hampa pada suatu lucutan listrik.
Pada tahun
1983, Konferensi Internasional tentang timbangan dan ukuran memutuskan
bahwa satu meter merupakan jarak yang ditempuh cahaya pada selang waktu
1/299792458
sekon. Penggunaan kecepatan cahaya ini, karena nilainya dianggap selalu konstan.
sekon. Penggunaan kecepatan cahaya ini, karena nilainya dianggap selalu konstan.
b. Satuan
Internasional untuk Massa
Besaran massa dalam SI dinyatakan dalam satuan kilogram (kg). Pada
mulanya para ahli mendefinisikan satu kilogram sebagai massa sebuah silinder
yang terbuat dari bahan campuran Platina dan Iridium yang disimpan di Sevres,
dekat Paris. Untuk mendapatkan ketelitian yang lebih baik, massa standar satu
kilogram didefinisikan sebagai massa satu liter air murni pada suhu 4ºC.
c.
Satuan Internasional untuk Waktu.
Besaran waktu dinyatakan dalam satuan detik atau sekon dalam SI. Pada awalnya satuan waktu dinyatakan atas dasar waktu rotasi bumi pada porosnya, yaitu 1 hari. Satu detik didefinisikan sebagai 1/26400 kali satu hari rata-rata. Satu hari rata-rata sama dengan 24 jam = 24 x 60 x 60 = 86400 detik. Karena satu hari matahari tidak selalu tetap dari waktu ke waktu, maka pada tahun 1956 para ahli menetapkan definisi baru. Satu detik adalah selang waktu yang diperlukan oleh atom cesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak 9192631770 kali.
2. Mengonversi Satuan Panjang, Massa, dan
Waktu
Setiap besaran memiliki satuan yang sesuai. Penggunaan satuan suatu
besaran harus tepat, sebab apabila tidak sesuai akan berkesan janggal bahkan
lucu. Misalnya seseorang mengatakan tinggi badannya 150ºC, orang lain yang
mendengar mungkin akan tersenyum karena hal itu salah. Demikian pula dengan
pernyataan bahwa suhu badan orang yang sehat biasanya 36 meter, terdengar
janggal.
Hasil suatu pengukuran belum tentu dinyatakan dalam satuan yang sesuai
dengan keinginan kita atau yang kita perlukan. Contohnya panjang meja 1,5 m,
sedangkan kita memerlukan dalam satuan cm, satuan gram dinyatakan dalam
kilogram, dari satuan milisekon menjadi sekon. Untuk mengonversi atau mengubah
dari suatu satuan ke satuan yang lainnya diperlukan tangga konversi. Gambar di
bawah menunjukkan tangga konversi panjang, massa, dan waktu, beserta dengan
langkah-langkah penggunaannya.
3. Awalan Satuan dan Sistem Satuan di Luar
Sistem Metrik
Di samping satuan sistem metrik, juga dikenal satuan lainnya yang sering
dipakai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya liter, inci, yard, feet, mil,
ton, dan ons. Satuan-satuan tersebut dapat dikonversi atau diubah ke dalam
satuan sistem metrik dengan patokan yang ditentukan. Konversi besaran panjang
menggunakan acuan sebagai berikut:
• 1 mil = 1760 yard (1 yard adalah jarak pundak sampai ujung jari tangan orang dewasa).
• 1 yard = 3 feet (1 feet adalah jarak tumit sampai ujung jari kaki orang dewasa).
• 1 feet = 12 inci (1 inci adalah lebar maksimal ibu jari tangan orang dewasa).
• 1 inci = 2,54 cm
• 1 cm = 0,01 m
Satuan mil, yard, feet, inci
tersebut dinamakan satuan sistem Inggris. Untuk besaran massa berlaku juga
sistem konversi dari satuan sehari-hari maupun sistem Inggris ke dalam sistem
SI.
Contohnya sebagai berikut.
• 1 ton = 1000 kg
• 1 kuintal = 100 kg
• 1 slug = 14,59 kg
• 1 ons (oz) = 0,02835 kg
• 1 pon (lb) = 0,4536 kg
Satuan waktu dalam kehidupan sehari-hari dapat dikonversi ke dalam sistem SI yaitu detik atau sekon. Contohnya sebagai berikut.
• 1 tahun = 3,156 x 10pangkat 7 detik
• 1 hari = 8,640 x 10 pangkat4 detik
• 1 jam = 3600 detik
• 1 menit = 60 detik
Di dalam sistem metrik juga dikenal sistem awalan dari sistem MKS baik ke sistem makro maupun ke sistem mikro. Perhatikan Tabel berikut ini.
Tabel Awalan
Satuan Sistem Metrik Besaran Panjang
Penelitian jagad mikro dengan konversi sistem mikro banyak berkembang
dalam bidang teknolgi dewasa ini, contohnya teknologi nano yang menyelidiki
jagad renik seperti sel, virus, bakteriofage, dan DNA. Adapun penelitian jagad
makro menggunakan konversi sistem makro karena objek penelitiannya mencakup
wilayah lain dari jagad raya, yaitu objek alam semesta di luar bumi.
4. Mengonversi Satuan Besaran Turunan
Besaran turunan
memiliki satuan yang dijabarkan dari satuan besaranbesaran pokok yang
mendefinisikan besaran turunan tersebut. Oleh karena itu, seringkali dijumpai
satuan besaran turunan dapat berkembang lebih dari satu macam karena
penjabarannya dari definisi yang berbeda. Sebagai contoh, satuan percepatan
dapat ditulis dengan m/s2 dapat juga ditulis dengan N/kg. Satuan besaran
turunan dapat juga dikonversi. Perhatikan beberapa contoh di bawah ini!
• 1 dyne = 10pangkat-5 newton
• 1 erg = 10pangkat-7 joule
• 1 kalori = 0,24 joule
• 1 kWh = 3,6 x 10pangkat6 joule
• 1 liter = 10pangkat-3 m3 = 1 dm3
• 1 ml = 1 cm3 = 1 cc
• 1 atm = 1,013 x 10pangkat5 pascal
• 1 gauss = 10pangkat-4 tesla
B. Vektor
1. Definisi
Vektor
Secara sederhana pengertian vektor
adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah. Contoh dari besaran ini misalnya
perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya, dan sebagainya. Untuk
menggambarkan vektor digunakan garis berarah yang bertitik pangkal. Panjang
garis sebagai nilai vektor dah anak panah menunjukkan arahnya. Simbol vektor
menggunakan huruf kapital yang dicetak tebal (bold) atau miring dengan
tanda panah di atasnya seperti gambar berikut:
2. Menggambar
sebuah Vektor
Vektor pada bidang datar mempunyai 2
komponen yaitu pada sumbu x dan sumbu y. Khusus untuk vektor yang segaris
dengan sumbu x atau y berarti hanya mempunyai 1 komponen. Komponen vektor
adalah vektor yang bekerja menuyusun suatu vektor hasil (resultan vektor). Oleh
karenanya vektor bisa dipindahkan titik pangkalnya asalkan tidak berubah besar
dan arahnya.
Secara matematis vektor dapat
dituliskan A = Ax+Ay dimana A adalah resultan dari
komponen-komponenya berupa Ax dan Ay.
3. Penjumlahan Vekor
Inti dari operasi penjumlahan vektor ialah mencari sebuah vektor
yang komponen-komponennya adalah jumlah dari kedua komponen-komponen vektor
pembentuknya atau secara sederhana berarti mencari resultan dari 2 vektor. Aga
susah memang dipahami dari definisi tertulis. Kita coba memahaminya dengan
contoh
Untuk vektor segaris, resultannya
R = A + B + C + n dst…
untuk penjumlahan vektor yang tidak segaris misalnya seperti
gambar di bawah ini
rumus
penjumlahan vektor bisa didapat dari persamaan berikut
Menurut aturan cosinus dalam segitiga,
(OR)2 = (OP)2 + (PR)2 –
2(OP)(PR) cos (180o – α)
(OR)2 = (OP)2 + (PR)2 – 2(OP)(PR) cos (-cos α)
(OR)2 = (OP)2 + (PR)2 – 2(OP)(PR) cos α
Jika OP = A, PR = B, dan Resultan ‘R’ = OR
(OR)2 = (OP)2 + (PR)2 – 2(OP)(PR) cos (-cos α)
(OR)2 = (OP)2 + (PR)2 – 2(OP)(PR) cos α
Jika OP = A, PR = B, dan Resultan ‘R’ = OR
maka didapat persamaan
R2 = A2 + B2 – 2AB cos α
Rumus menghitung resultan vektornya
R2 = A2 + B2 – 2AB cos α
Rumus menghitung resultan vektornya
Dalam penjumlahan vektor sobat hitung bisa menggunakan 2
cara
·
Penjumlahan Vektor dengan cara Jajar Genjang
(Pararelogram)
yaitu seprti yang dijelaskan di atas. Metode yang digunakan
adalah dengan mencari diagonal jajar genjang yang terbentuk dari 2 vektor dan
tidak ada pemindahan titik tangkap vektor.
·
Penjumlahan Vektor dengan Cara Segitiga
pada metode ini dilakukan pemindahan titik tangka vektor 1
ke ujung vektor yang lain kemudian menghubungkan titi tangkap atau titik
pangkal vektor pertama dengn titik ujung vektor ke dua. Lihat ilustrasi gambar
di bawah ini.
Untuk vektor yang lebih dari 2, sama saja. Lakukan satu demi
satu hingga ketemu resultan akhirnya. Dari gambar di atas, V = A + B dan
R = V + C atau R = A + B + C
4. Pengurangan Vektor
Pengurangan Vektor pada prinsipnya sama dengan penjumlahan,
cuma yang membedakan adalah ada salah satu vektor yang mempunyai arah
yang berlawanan. Misalnya vektor A bergerak ke arah timur dan B bergerak ke
arah barat maka resultannya
R = A + (-B) = A – B
Rumus Cepat Vektor
berikut rumus cepat panduan mengerjakan soal vektor fisika
Jika α = 0o maka R = V1 + V2
Jika α = 90o maka R = √(V12 +
V22)
Jika α = 180o maka R = | V1 +
V2 | –> nilai mutlak
Jika α = 120o dan V1 =
V2 = V maka R = V
Contoh Soal
Dua buah vektor sebidang erturut-turut besarnya 8 satuan dan
6 satuan, bertitik tangkap sama dan mengapit sudut 30o Tentukan
besar dan arah resultan vektor tersebut tersebut!
C. Kinematika Gerak Lurus
1. Kedudukan, jarak dan perpindahan
Kedudukan sama dengan letak. Oleh karena gerak lurus
merupakan gerak suatu benda pada garis lurus. Kedudukan suatu benda dapat kita
nyatakan terhadap suatu titik sembarang yang kita sebut titik acuan. Kedudukan
suatu benda dapat terletak dikiri atau dikanan titik acuan. Untuk membedakannya
kita dapat menggunakan tanda + atau -. Umunya kita tentukan kedudukan dikanan
titik acuan bertanda + dan kedudukan di kiri titik acuan bertanda-. Selain
tanda + atau -, kedudukan suatu benda juga ditentukan oleh jaraknya terhadap
titik acuan. Misalnya titik O pada gambar 1 kit tetapkan sebagai titik acuan.
Kedudukan P berjarak 3 di kanan O, dikatakan bahwa kedudukan p adalah +3,
kedudukan R berjarak 4 di kiri O, dikatakan bahwa kedudukan R adalah –4.
Kedudukn suatu benda ditentukan oleh besar dan arah, sehingga kedudukan
termasuk besaran vektor, sehingga kedudukan P adalah Xp = +3 dan
kedudukan R adalah X R = -4
Jarak ialah panjang lintasan yang sesungguhnya yang
ditempuh oleh suatu benda dalam waktu
tertentu. Jarak tidak bergantrung pada arah, sehingga jarak
termsuk besaran skalar. Oleh karena itu jarak selalu memiliki tanda positif.
Perpindahan
ialah perubahan kedudukan suatu benda dalam waktu tertentu . misalkan
suatu benda berpindah dari P ke Q. perpindahan ini tidak harus langsung dari P
ke Q, tetapi dapat juga menempuh lintasan
P ke T, kemudian ke Q. akan tetapi keud jalan itu menghasilakan pepindahan
yang sama. Jadi perpindahan hanya bergantung kepada kedudukan awal dan akhir dn
tidak bergantung kepada jalan mana yang ditempuh oleh benda. Misalnya suatu
benda berpindah dari kedudukan X1 ke kedudukan X2 maa perpindahannya
dirurmuskan d= d12 = X2-X1. Perpindahan
bergantung arah , sehingga perpindahan termsuk besaran vektor.
Perpindahan memiliki tanda + atau -.
Contoh soal :
a. Sebuah benda
kedudukan awalnya 5 m di sebelah kanan 0. Benda itu kemudian mengalami
perpindahan sebesar 3 m, bagaimana kedudukan benda itu sekarang?
Jawab :
X1
= 5 m
d = x2
– x1 = 3 m
X2
– 5 m = 3 m
X2
= 8 m
b. Sebuah benda
mula - mula di titik O, kemudian bergerak sehingga perpindahannya +4 m. Setelah itu benda melanjutkan gerakan
sehingga perpindahannya –5 m. dimana kedudukan benda itu sekarang ?
Jawab :
Untuk
gerakan pertama :
X1
= 0
d = 4m = X2
– X1
X2
= 4 + 0 = 4 m
Untuk gerakan kedua :
X11
= 4 m
d2
= -5 m
X2
= X21 – X11
-5 = X21
– 4
X21
= -1 m
Jadi kedudukan benda itu 1
m disebelah kiri 0
c. Sebuah benda mula – mula diam, kemudian bergerak ke kanan sejauh
15 m. setelah itu benda bergerak kembali kekiri
sejauh 20 m. Berapa besar perpindahan itu? Berapa
pula jarak tempuh benda itu ?
Jawab :
Titik acuan
0 dapat dipilih sembarang titik pangkal gerakan pertama dipilih sebagai titik
0.
d12
= x2 – x1
= +15 – 20 =
-5
jadi
perpindahan itu adalah – 5 m
d
= x2 +x1
d
= 15 + 20
jadi
jarak tempuh benda adalah 35 m
Kedudukan = -5
m, kebetulan kedudukan awal = titik acuan.
2. Kelajuan dan Kecepatan
Dalam bahasa
sehari – hari kita mengenal kata “ laju” yang artinya sama dengan “cepat”. Dalam fisika kedua kata ini
artinya berbeda. Kelajuan merupakan besaran skalar sedangkan kecepatan
merupakan besaran vektor. Sebagai contoh, sebuah
mobil bergerak 60 km/jam, maka yang kita maksudkan adalah kelajuan. Akan tetapi jika kita katakan sebuah
mobil bergerak 60 km/jam ke selatan
maka yang kita maksudkan disini adalah kecepatan.
Kelajuan tidak bergantung pada arah, sehingga kelajuan termasuk besaran skalar dan selalu bernilai positif.
Alat untuk mengukur kelajuan mobil adalah speedometer.
Kecepatan bergantung pada arah, sehingga
kecepatan termasuk besaran vektor.
Oleh karena itu
kecepatan bernilai positif atau negatif, keceptan mobil 60 km/jm keselatan
berbeda dengan kecepatan mobil 60 km/jam kearah utara walaupun keduanya
memiliki besaran yang sama. Kedua kecepatan ini berlawanan. Jika kecepatan
keselatan kit tetapkan positif maka kita tulis + 60 km/jm , sedangkan kecepatan
ke utara benilai negatif, maka kecepatan ke utara bernilai negatif, maka kita
tulis –60 km/jm. Kelajuan dan kecepatan meruapakan besarnya jarak atau
perpindahan yang ditempuh tiap detik.
Persamaannya :
Kecepatan = s/t = perpindahan /waktu
Kelajuan =
s/t = jarak / waktu
a. Kelajuan rata – rata dan kecepatan rata – rata
Seandainya
kita melakukan perjalanan dari jakarta ke bandung dengan bus. Jarak jakarta –
bandung 180 km ditempuh dengan bus selama 4 jam. Kita katakan kelajuan rata –
rata bus = 180 km/jam =45 km/jam. Tentu saja bus itu tidak selalu bergerak
dengan kelajuan 45 km/jam. Pada jalan lurus dan sepi kelajuan mungkin 60 km/jam
atau 80 km/jam, tetapi tikngan atau jalan yang ramai , kelajuan hanya 20 km/jam
atau 30 km/jam, atau bahkan bus berhenti sejenak jika kendaraan didepannya berhenti.
Laju yang berubah – ubah disepanjang jalan dari jakarta ke bandung itu
menyebabkan perlunya digunakan konsep (pengertian) laju.
Rata – rata untuk perjalanan diantara bandung dan
jakarta. Konsep laju rata – rata
dapat digunakan untuk semua jenis perjalanan, atau semua jenis gerak berlaku :
V = s/t
|
Kelajuan
rata – rata didefinisikan sebagai hasil bagi jarak total yang ditempuh dengan
waktunya. Oleh karena jarak termasuk besaran skalar maka kelajuan rata – rata
jug termasuk besaran skalar. Artinya kelajuan rata – rata tidak bergantung kepada arah. Dalam perjalanan rata – rata
jakarta bandung arah bus tentu berubah – ubah sesuai dengan lintasan yang
ditempuh , tetapi jika jarak 180 km/jam ditempuh selama 4 jam, maka kelajuan
rata – rata bus tetaplah 45 km/jam.
Kecepatan
rata – rata adalah hasil bagi perpindahan dan selang waktunya. Oleh karena
pepindahan termasuk besaran vektor, maka kecepatan rata – rata juga termasuk
besaran vektor. Kecepatan rata - rata
seara dengan arah perpindahan. Kecepatan rata – rata 45 km/jam keselatan
berbeda dengan kecepatan rata – rata 45 km/jam ke timur, walupun keduanya
memiliki besar yang sama. Jadi dua
kecepatan rata – rata akan sama hal jika besar dan arahnya sama.
Contoh soal :
Sebuah mobil bergerak dari P
ke Q dengan kelajuan tetap 20 m/s. kemudian mobil itu bergerak dari Q ke R
dengan kelajuan yang sama selama 20 sekon . jarak PQ = 400 m, jarak QR = 300 m
( lihat gambar).
Tentukan :
a.
selang waktu dari P ke Q
b.
kelajuan rata – rata dari P ke R
c.
Kecepatan rata – rata dari P ke R
Jawab :
Selang waktu = jarak tempuh/kelajuan rata – rata
PQ = 400/20 = 20 sekon
Jarak PQR =
jarak PQ + jarak QR
= 400 + 300 = 700
Waktu PQR =
waktu PQ + waktu QR
= 20 + 20
= 40 s
Kelajuan rata – rata = jarak total /selang waktu
= 700/40 = 17,5 m/s
segitiga PQR siku – siku :
PR2 =
PQ2 + QR 2
= 4002 + 3002
= 250.000
= 500 m
PR = 500 m
Perpindahan dari P ke R adalah Ds = PR = 500 m
Arahnya dari P ke R
V = Ds /Dt = 500 m dari P ke R /40 s = 12,5 m/s arahnya dari P
ke R jadi kecepatan rata – rata adalah 12,5 m/s, arahnya dari P ke R
b. Kelajuan sesaaat dan kecepatan sesaat
Kelajuan
rata – rata dan kecepatan rata – rata mencerminkan kelajuan dan kecepatan di
sepanjang lintasan atau perpindahan. Untuk menghitung kelajuan kendaraan pada
suatu saat, kita perlu mengukur jarak tempuh selama selang waktu Dt yang sangat singkat (Dt mendekati 0). Misalkan 1/100 sekon atau 1/10 sekon,
dan bukan 4 jam seperti selang waktu bus menempuh jakarta- bandung. Kelajuan
kendaraan pada suatu saat (kelajuan sesaat) dirumuskan dengan :
V = lim Ds/Dt = ds/dt
Dt = 0
V = Ds/Dt, untuk Dt sangat kecil
Untuk
mengukur selang waktu yang sesingkat ini tentulah sukar, jika tampa menggunakan
alat yang canggih, terutama jika kita ingin mengukur kelajuan kendaraan
bermotor. Akan tetapi untuk mengukur kelajuan benda – benda di sekitar kita,
misalkan kelajuan orang berjalan atau berlari, kita cukup menggunakan alat
sederhana, yang disebut perwaktu ketik (
ticker timer).
Contoh soal :
Sebuah sepeda bergerak pada jalan raya yang dapat
dianggap sebagai seumbu X. perpindahannya dapat dinyatkan dengan persamaan X =
2t2 = d5t – 1, dengan x dalam meter dan t dalam sekon. Hitung
kecepatan sesaat pada t = 1 sekon.
Jawab :
Pada t = t1 = 1
s x
( t = 1) = 2 (1)2 + 5 ( 1 ) – 1 = 6
Untuk
menentukan kecepatan paa saat t1 = 1 s, kita harus mengambil Dt
sekecil mungkin. Pertama kita ambil Dt = 0,1 s,
kemudian 0,01 s, kemudian 0,001 s
Untuk Dt = 0,1 sekon maka t2 = 1 + 0,1 = 1,1 s
X2 = x ( t2
= 1,1) = 2 (1,1 ) 2 + 5 (1,1) –1 = 6,92
V = 9,2 m/s
Untuk Dt = 0,01 sekon maka t2 = 1 + 0,01 = 1,01 s
X2 = x (t2
= 1,01) = 2 (1,01)2 + 5 ( 1,01) –1 = 6,0902
V = 9,02 m/s
Untuk Dt = 0,001 sekon maka t2 = 1 + 0,001 = 1,001
s
X2 = x (t2
= 1,001) = 2 (1,001)2 + 5 ( 1,001) –1 = 6,00902
V = 9,002 m/s
Mari kita
tulis kembali hasil – hasil kecepatan rata – rata v untuk Dt = 0,1 s Dt = 0,01s dan Dt = 0,001 s dalam tabel berikut. Tampak bahwa untuk Dt yang makin kecil, kecepatan rata – rata makin dekat
ke 9 m/s. kita simpulkan bahwa kecepatan sesaat
pada t =1 s adalah 9 m/s
Dt ( s)
|
V ( m/s )
|
0,1
0,01
0,001
|
9,2
9,02
9,002
|
3. Percepatan atau
Perlajuan
Perlajuan dan percepatan adalah besarnya kecepatan
benda tiap satuan waktu. Perlajuan merupakan besaran skalar, seadngkan
percepatan merupakan besaran vektor artinya mempunyai besar dan arah.
Tiap benda yang kecepatannya berubah ( bertambah atau
berkurang) kit sebut mengalami percepatan. Sebuah mobil yang semula diam (
kecepatan = 0 ) meningkatkan kecepatannya sehingga mencapai 80 km/jam. Jika
mobil lain dapat mencapai kecepatan ini dalam selang waktu yang lebih singkat maka kita katakan
bahwa mobil lain memiliki kecepatan lebih besar.
a =DV/Dt
|
|
A =
Percepatan
V = Kecepatan
t
= Waktu
a. Percepatan
rata – rata
Percepatan
rata – rata adalah besarnya perubahan
kecepatan setiap satuan waktu Jika percepatan rata – rata kita beri lambang a, perubahan
kita beri lambang Dv,
dan selang waktu Dt,
maka secara matematik dirumuskan sebagai berikut :
a = v/t
|
|
|
b. Percepatan
sesaat
Percepatan
sesaat adalah besarnya perubahana kecepatan tiap satuan waktu pada saat
menempuh jarak tertentu. Percepatan sesaat merupakan perubahan kecepatan yang
berlangsung dalam selang waktu yang sangat singkat (Dt mendekati
0).
Jika
perubahn kecepatan (Dv) kecil
maka waktu yang diperlukan (t)
kecil/mendekati nol.
Persamaannya :
V =
lim Ds/Dt = ds/dt
Dt = 0
V = Dv/Dt, untuk Dt sangat
kecil
Contoh soal :
Sebuah mobil
bergerak dipercepat sepanjang jalan lurus dalam keadaan diam
sampai kecepatan 72 km/jam dalam 5,0 s. Hitung besar
dan arah percepatan ke arah barat!
Jawab ;
V1 = 0, V2 =
72 km/jam t = 5,0 s
V2 = 72
km/jam = 72 x 1000 m /3600 s = 20 m/s
a = V2 / t
a = 20 m/s :
5 s
= + 4,0 m/s2
Karena nilai
positif ,maka arah searah dengan V2 , yakni ke barat. Jadi percepatan mobil
adalah 4,0 m/s2 ke barat.
D.
Dinamika
1. Definisi Dinamika
Dinamika
adalah Cabang dari ilmu mekanika yang meninjau gerak partikel dengan meninjau
penyebab geraknya dikenal sebagai dinamika. Dalam bagian ini kita akan membahas
konsep-konsep yang menghubungkan kondisi gerak benda dengan keadaan-keadaan
luar yang menyebabkan perubahan keadaan gerak benda.
2. Hukum Newton
Newton merupakan
ilmuwan Inggris yang mendalami Dinamika, yaitu cabang fisika yang mempelajari
tentang gerak. Newton mengemukakan tiga hukum tentang gerak :
a. Hukum I Newton
Hukum
Kelembaman ( F = 0 )
“ Suatu benda
yang diam akan tetap diam, dan suatu benda yang sedang bergerak lurus beraturan
akan tetap bergerak lurus beraturan, kecuali bila ada gaya luar yang bekerja
pada benda itu“.
b. Hukum II Newton
“ Massa benda
dipengaruhi oleh gaya luar yang berbanding terbalik dengan percepatan gerak
benda tersebut“
Secara
matematis ditulis :
dengan : F =
gaya luar ( N atau kg ms-2 )
m = massa benda
(kg)
a = percepatan
benda (ms-2)
c. Hukum III Newton
Hukum aksi
reaksi
“ Suatu benda
mendapatkan gaya dikarenakan berinteraksi dengan benda yang lain“
F aksi = - F reaksi
|
Secara matematis ditulis :
tanda (-) menunjukkan arah gaya yang
berlawanan .
E. Energi,
Usaha dan Daya
1. Energi
Setiap saat manusia memerlukan energi yang sangat
besar untuk menjalankan kegiatanya sehari hari, baik untuk kegiatan jasmani
maupun rohani. Berpikir, bekerja, belajar dan bernyanyi memerlukan energi yang
besar. Kamu membutuhkan berjuta juta kalori setiap harinya untuk melakukan
kegiatan dalam kehidupan sehari hari. Oleh karena itu, disarankan setiap pagi
sebelum berangkat sekolah, kamu harus makan terlebih dahulu. Dengan demikian ,
tubuhmu cukup energi untuk melakukan kegiatan kegiatan di sekolah dan untuk
menjaga keehatanmu.
Energi
tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan yang terjadi hanyalah perubahan
suatu bentuk energi ke bentuk lainnya, misalnya dari energi mekanik diubah menjadi
energi listrik pada air terjun.
Energi yang paling terbesar dibumi adalah matahari.
Tuhan telah menciptakan matahari khusus untuk mensejahterahkan umat manusia.
Jarak matahari kebumi yang telah diatur 149.600 juta kilometer memungkinkan
energi panas yang diterima manusia di Bumi tidak membahayakan. Energi panas
dari sinar matahari sangat bermanfaat bumi dan dapat menghasilkan energi energi
yang lain dimuka bumi. Caranya adalah dengan mengubah energi matahari menjadi
energi yang lain, seperti energi kimia, energi listrik, energi bunyi, dan
energi gerak.
Dari sekilas penjelasan
diatas dapat kita simpulkan bahwa energi adalah kemampuan untuk melakukan
sesuatu/ usaha. Dalm satuan energi dalam sistem international adalah joule.
1 joule = 0,24 kalori.
1 kalori = 4,2 joule
Dalam
fisika, energi dapat digolongkan menjadi beberapa macam
antara
lain :
a. Energi
Kimia
Energi
Kimia adalah energi yang tersimpan dalam persenyawaan kimia. Makan banyak
mengandung energi kimia yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia. Energi kimia
pun terkandung dalam bahan minyak bumi yang sangat bermanfaat untuk bahan
bakar. Baik energi kimia dalam makanan maupun energi maupun energi kimia dalam
minyak bumi berasal dari energi matahari.
Energi
cahaya matahari sangat diperlukan untuk proses fotosintesis pada tumbuhan
sehingga mengandung energi kimia. Tumbuhan dimakan oleh manusia dan hewan
sehingga mereka akn memiliki energi tersebut. Tumbuhan dan hewan yang mati
milyaran tahun yang lalu menghasilkan minyak bumi. Energi kimia dalam minyak
bumi sangat bermanfaat untuk menggerakkan kendaraan, alat alat pabrik, ataupun
kegiatan memasak.
b. Energi
Listrik
Energi listrik
merupakan salah satu energi yang paling banyak digunakan. Energi ini dipindahkan
dalam bentuk aliran muatan listrik melalui kawat logam konduktor yang disebut
arus listrik. Energi listrik dapat diubah menjadi bentuk energi yang lain
seperti energi gerak, energi cahaya, energi panas, atau energi bunyi.
Sebaliknya,
energi listrik dapat berupa hasil perubahan energi yang lain, misalnya dari
energi matahari, energi gerak, energi potensial air, energi kimia gas alam,
energi uap.
c. Energi
panas
Sumber
energi panas yang sangat besar berasal dari matahari. Sinar matahai dengan
panasnya yang tepat dapat membantu manusia dan makluk hidup lainya untuk hidup
dan berkembang biak. Energi panas pun merupakan hasil perubahan energi yang
lain, seperti energi listrik, energi gerak, dan energi kimia. Energi panas
dimanfaatkan untuk membantu manusia melakukan usaha seperti menyetrika,
pakaian, memasak, dan mendiddikan air. Energi panas merupakan energi yang
menghasilkan panas.
d. Energi
mekanik.
Ketika
kamu memerhatikan sebuah mangga yang bergantung di pohonya, mungkin kamu
mengharapkan buah mangga tersebut jatuh dari pohonya. Mengapa buah mangga itu
dapat jatuh dari pohonya? Untuk melakukan kerja supaya dapat jatuh dari
pohonya, buah mangga harus memiliki energi. Energi apakah itu? Ketika buah
mangga jatuh, dia bergerak ke bawah sampai mencapai tanah. Energi apakah yang
terkandung ketika buah mangga bergerak jatuh?
Dalam
peristiwa tersebut terdapat dua buah jenis energi yang saling mempengaruhi,
yaitu energi yang diakibatkan oleh ketinggian dan energi karena benda bergerak.
Energi akibat perbedaan ketinggian disebut energi potensial gravitasi,
sedangkan energi gerak di sebut energi kinetik.
Energi
mekanik adalah penjumlahan dari energi potensial dan energi kinetik. Secara
matematis persamaan energi mekanik dapat dituliskan sebagai berikut :
Em
= Ep + Ek dengan
Em
= Energi mekanik (J)
Ep
= Energi Potensial ( J)
Ek
= Energi Kinetik (J)
e. Energi
potensial
Tahukah
kamu ketahui bahwa energi potensial gravitasi adlah energi akibat perbedaan
ketinggian. Apakah energi ini akibat oleh ketinggian saja ?.
Contoh
:
Buah
kelapa yang bergantung dipohonya menyimpan suatu energi yang disebut energi
potensial. Energi potensial yang dimiliki buah kelapa di akibatkan oleh adanya
gaya tarik bumi sehingga jatuhnya selalu kepusat bumi. Energi potensial
potensial akibat gravitasi bumi disebut energi potensial gravitasi. Energi
potensial gravitasi pun bisa diakibatkan oleh tarikan benda benda lain seperti
tarikan antarplanet. Adapun energi potensial yang dimiliki suatu benda akibat
pegas atau karet yang kamu regangkan disebut energi potensial pegas. Energi
potensial gravitasi dimiliki oleh benda yang berada pada ketinggian tertentu
dari permukaan bumi. Energi potensial pegas pegas muncul akibat adanya
perbedaan kedudukan dari titik keseimbangan. Titik keseimbangan adalah titik keadaan
awal sebelum benda ditarik.Energi potensial gravitasi dipengaruhi oleh
percepatan gravitasi sebagai berikut :
Ep
= m.g.h Dengan
Ep
= energi potensial (J)
m
= massa benda (kg)
g
= konstanta gravitasi (m/s.s)
h = ketinggian
(m)
f. Energi
Kinetik
Energi
kinetik adalah energi yang dimiliki oleh setiap benda yang bergerak. Suatu
ketika ada seseorang pelaut malang yang terdampar dipulau kecil. Dia berpikir
hanya dengan tiga cara dia dapat mencari bantuan. Pertama, dia dapt menerbagkan
laying laying dan berharap ada kapal yang melihat laying laying tersebut. Kedua
dia menyimpan pesan dalam boltol dan membiarkanya mengapung diatas air sampai
ada orang yang menemukanya. Ketiga, dia membuat rakit untuk mencoba pergi dari
pulau itu.
Gagasan
pelaut itu bergantung pada satu jenis energi yang bekerja, yaitu energi akibat
gerakan angina yang akan membuat layangan mengapung, botol dapat bergerak
dibawa ombak, dan rakit dapat melaju. Sesuatu yang bergerak, misalnya angina
dan air, memiliki kemampuan yang dapat digunakan untuk menarik / mendorong
sesuatu. Energi yang dimiliki oleh benda yang bergerak disebut energi kinetik.
Kamu pun memiliki energi kinetik bila bergerak. Kesimpulan dari diatas adalah
bahwa energi kinetik bergantung pada massa benda dan kecepan benda tersbut.
Secara matematis, energi kinetik suatu benda dapat ditulis :
Ek
= m.v.v dengan,
Ek
= Energi kinetik (joule)
m
= massa benda (kg)
v = kecepatan
benda (m/s)
2. Usaha
Dalam kehidupan sehari-hari kata usaha mempunyai
arti sangat luas, misalnya: usaha seorang anak untuk menjadi pandai, usaha
seorang pedagang untuk memperoleh laba yang banyak, usaha seorang montir untuk
memperbaiki mesin dan sebagainya. Jadi dapat disimpulkan usaha adalah segala
kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan.
Dalam ilmu fisika, usaha mempunyai arti, jika sebuah
benda berpindah tempat sejauh karena pengaruh F yang searah dengan
perpindahannya , maka usaha yang dilakukan sama dengan hasil kali antara gaya
dan perpindahannya, secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:
W = F.d
Jika gaya yang bekerja membuat sudut terhadap
perpindahannya usaha yang dilakukan adalah hasil kali komponen gaya yang searah
dengan perpindahan (Fcos alfa) dikalikan dengan perpindahannya (d). Secara
matematis dapat ditulis sebagai berikut:
W = F cos α.d dengan:
W = usaha (joule)
F = gaya (N)
d = perpindahan (m)
Ɵ = sudut antara gaya dan perpindahan
3. Daya
Daya (P) adalah usaha yang dilakukan tiap satuan
waktu, secara matematis didefinisikan sebagai berikut:
P
= w/t dengan:
P
= daya (watt)
W
= usaha (joule)
t
= waktu (s)
Daya
termasuk besaran skalar yang dalam satuan MKS mempunyai satuan watt atau J/s
Satuan
lain adalah:
1
hp = 1 DK = 1 PK = 746 watt
hp
= Horse power; DK = daya kuda; PK = Paarden Kracht
1
Kwh adalah satuan energi yang setara dengan = 3,6 .106 watt.detik = 3,6
. 106 joule
DAFTAR PUSTAKA
Besaran
Fisika dan Satuan, Fembriyanti R. diambil pada tanggal 21 Desember 2014 dari
situs https://fembrisma.wordpress.com/science-1/besaran-fisika-dan-pengukuran/
Vektor,
Rumus Fisika. diambil pada tanggal 21 Desember 2014 dari
situs http://www.rumus-fisika.com/2013/12/penjelasan-tentang-vektor.html
Kinematika
Gerak, Wulansari D. diambil pada tanggal 21 Desember 2014 dari
situs http://desiwulansari166.blogspot.com/2013/03/fisika-gerak_6.html
Dinamika,
Wadhy. diambil pada tanggal 21 Desember 2014
dari situs http://wadhybelajar.blogspot.com/2013/02/dinamikahukum-newtongaya-gesekgaya.html
Energi
Usaha dan Daya, aplikasi. diambil pada tanggal 23 Desember 2014 dari
situs http://fisikakelasmultimedia3.blogspot.com/2010/05/usaha-daya-dan-energi.html
izin copas insya allah berkah amin :)
ReplyDelete